Arsip

Archive for the ‘XOver: Eyeshield 21 x Alive; The Final Evolution’ Category

The Devil’s Final Evolution

Januari 27, 2013 Tinggalkan komentar

The devil alive on this planet, and they arrived.

.

Alive © Adachitoka & Tadashi Kawashima

Eyeshield 21 © Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata

Disclaimer: All publicly recognizable characters, setting, etc. are the property of their respective owners. The original characters and plot are the property of the author of this story. The author is in no way associated with the owners, creators, or producers of any previously copyrighted material. No copyright infringement is intended. There’s no money making here.

.

The Devil’s Final Evolution

Warning : A lil bit OoC, chara(s) death

.

Chapter 1: The True Happiness

.

Normal POV

Senja telah beranjak pergi. Kegiatan belajar-mengajar di Deimon High sudah tidak ada lagi sejak beberapa jam yang lalu. Sepi.

Apalagi murid-murid yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler pun sudah pulang ke rumah mereka masing-masing sejak sinar terakhir matahari masih menampakkan wajah riangnya.

Tapi rupanya, masih ada seseorang yang belum beranjak dari sekolah tersebut—atap sekolah lebih tepatnya.

Ctik ctik ctik.

Plop!

Yang terdengar di tempat sepi tersebut hanyalah suara ketikan jari-jari lentik seorang anak SMU biasa, ah, sejujurnnya, tidak biasa. Irama ketikan di keyboard laptop kesayangan anak lelaki itu diiringi oleh suara letusan balon permen karet bebas gulanya.

Nama orang yang sedang asyik dengan dunianya itu adalah Youichi Hiruma. Ia merupakan seorang Kapten tim olahraga amefuto di Deimon High yang akan segera melepaskan jabatannya.

Selepas kemenangan tim yang dipimpinnya dalam pertandingan amefuto terpenting tingkat SMA—Christmas Bowl, ia harus rela berhenti dari kegiatan ekstrakulikuler tersebut karena akan segera menempuh ujian akhir.

Tapi tentu saja, ia tidak akan lepas tangan begitu saja dari kegiatan klub yang ia bangun dari nol bersama teman-temannya. Buktinya, saat ini ia masih sibuk mengurusi data-data penting tentang dunia amefuto Jepang demi kepentingan tim Deimon Devil Bats generasi berikutnya.

Langit sudah mulai gelap. Satu-satunya sumber pencahayaan bagi Hiruma hanyalah sinar terang dari layar komputernya. Tetapi walaupun dalam keadaan yang tidak mendukung seperti itu, sang komandan dari Neraka sama sekali tidak menghentikan kegiatannya.

Ia terlihat begitu menikmati pekerjaannya di tempat yang juga merupakan tempat favoritnya. Jari-jari langsing dan panjang itu bergerak lincah, menari di atas keyboard sampai tiba-tiba .…

TAP  TAP  TAP.

Anak lelaki yang mewarnai rambut hitamnya menjadi pirang itu menghentikan gerakan jemari lentiknya. Telinga runcingnya yang sensitif bergerak-gerak kecil. Ia mendengarkan sesuatu dari lantai di bawahnya; suara langkah kaki.

TAP TAP TAP.

Suara yang awalnya terdengar jauh itu semakin lama semakin jelas. Lalu beberapa saat kemudian—

—BRAKKK!

Pintu menuju atap sekolah itu terbuka dari dalam. Seorang anak lelaki pendek yang sangat dikenalnya muncul dari balik pintu.

Kuso Chibi, kau belum pulang?” tanya Hiruma heran.

“Belum,” jawab anak yang dipanggil chibi itu singkat. Setelah menjawab seperlunya, anak itu kembali berjalan ke tepi atap sekolah. Setelah sampai di ujung, ia pun membalikkan tubuhnya menghadap Hiruma.

“Hiruma-san …” bisik anak itu lirih. Senyum bahagia, tetapi juga terlihat miris, terpasang di wajah kekanakan Sena Kobayakawa.

Hiruma yang tidak dapat menganalisis penyebab tingkah aneh sang Runner Back tim Devil Bats pun hanya bisa menaikkan alisnya, menunggu kalimat Sena selanjutnya.

Setelah memandangi Hiruma cukup lama, Sena pun berkata lagi, “Hiruma-san, kita semua telah memenangkan mimpi kita. Tim Devil Bats berhasil maju ke Christmas Bowl, bahkan memenangkannya. Apa kau senang?”

Sebenarnya, Hiruma malas menjawab pertanyaan seperti itu. Tapi terdorong rasa penasarannya akan sikap Sena yang tidak biasa, ia pun menjawab, “Kekekekeke … tentu saja, bisa mengalahkan si dread sialan, bahkan si rambut liar sialan itu menyenangkan. Kenapa kau melemparkan pertanyaan aneh begitu, cebol sialan? Kau tidak senang, huh?”

Kobayakawa Sena pun menyeringai sebelum menjawab pertanyaan Hiruma. “Aku berhasil mengalahkan Yamato untuk menjadi Eyeshield 21 yang asli. Tentu saja aku senang. Tapi ….”

Menggantungkan kalimatnya, calon Kapten tim Devil Bats itu pun kembali memutar tubuhnya membelakangi Hiruma. Pandangannya menerawang jauh ke langit yang menghitam.

“Tapi apa?” tanya Hiruma yang sudah tidak sabar menunggu perkataan Sena selanjutnya.

“Rasanya ada yang kurang. Aku memang senang. Tapi tidak bahagia. Bukan,” jawab Sena perlahan.

“Jangan bertele-tele seperti itu, cebol sialan! Langsung saja ke intinya, apa maksudmu, eh?”  teriak Hiruma kesal.

“Hiruma-san, ini semua tentang kebahagiaan sejati. Bukan hanya kesenangan semata. Hari ini, aku baru mengerti soal hal itu,” kata Sena sambil menolehkan kepalanya tanpa memutar tubuhnya untuk tersenyum pada Hiruma, “kebahagiaan sejati itu sebenarnya adalah—“

Tap …

Satu langkah terakhir pun diambil oleh kaki sang pemilik kecepatan cahaya. Bola emerald Hiruma membulat seketika melihat aksi Sena. Tanpa berpikir, ia berdiri dari duduknya, menyebabkan laptop-nya terjatuh.

Sambil berlari untuk berusaha menggapai Sena yang meluncur dari atap sekolah, Hiruma berteriak kencang, “Kuso chibi!!!”

Tapi terlambat. Tubuh mungil Sena sudah tak teraih oleh Hiruma. Membiarkan tubuhnya melayang ke tanah keras, Kobayakawa Sena pun mengucapkan kata terkhirnya, “—kematian.”

.

To Be Continue.